Ketika
keindahan tinggal sebuah kenangan
Saat
pohon digantikan mesin
Ketika
satu manfaatnya melahirkan sejuta kerugian
Saat
itulah bumi bukan lagi dirinya
Kicauan
nuri kini terdengar dari radio
Pemandangan
indah abadi pada cakram digital
Mawar
cantik hidup disetiap kanvas tua
Dan
gedung-gedung saling mempertontonkan keangkuhannya
Hari
itu aku bertanya
Kenapa
engakau tidak bermain..??
Jawabnya
seakan memeras lebih dalam pilu hatiku
“untuk
apa berlerian untuk sekadar capung
Sedang semua ada dalam duniaQ ”
Tak
ada yang peduli akan jerit pilunya
Dia
tak tahu siapa yang harus dislahkan
Kemarahannya
disalahkan padanya
Dianggap
tak bersahabat dan dicela
Tak
ada lagi pelangi setelah huja
Yang kini berada dibatas senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar